watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Dukun Cabul Dan iBu Rumah tangga

Vivi tidak bisa menerima sikap dan
tindakan Ardi akhir-akhir ini yang ia lihat
sudah melupakan dan membiarkan
keluarganya. Tindakan ini dilihat Vivi saat
Ardi akan pergi ke luar kota untuk
meninjau perusahaannya di kota lain.
Vivi menduga pasti Ardi telah melakukan
suatu perselingkuhan dan menyeleweng
dikarenakan Ardi tidak lagi memberikan
nafkah batin untuk Vivi, sedangkan Ardi
selalu pergi ke luar kota setiap minggu
dengan begitu hubungan seks-nya
dengan istrinya pasti tersalur, sedang
saat ini Ardi telah lupa akan
kewajibannya. Siapa wanita yang telah
merebut Ardi dari tangannya, Vivi tidak
mengetahui. Oleh sebab itu Vivi sering
merenung dan berpikir apakah selama ini
ia tidak melayani kebutuhan dan
kesenangan suaminya, namun semua
itu ia rasa tidak mungkin dan
sepengetahuannya ia selalu melayani dan
melaksanakan kesenangan dan kesukaan
suaminya. Sedang kalau ia lihat bentuk
tubuhnya yang mungkin telah berubah?
namun ia sadari tidak mungkin juga, Vivi
menyadari ia dan Ardi telah berumah
tangga kurang lebih 6 tahun dan
dikaruniai 2 orang anak yang paling
besar berumur 5 tahun, mustahil bentuk
tubuhnya akan menyebabkan Ardi
berpaling.
Di depan cermin sering Vivi mengamati
tubuhnya, ia pun rajin senam dan
melangsingkan tubuhnya, namun apa
gerangan Ardi berubah dan tidak mau
menjamahnya? Secara fisik Vivi
memang seorang ibu rumah tangga
yang telah beranak dua, namun jika
melihat tubuh dan kulitnya banyak
membuat gadis yang iri karena bentuk
tubuhnya amat serasi dan menggiurkan
setiap lelaki yang menatapnya. Umur
Vivi baru 32 tahun, di saat itu ia butuh
pelampiasan birahi jika malam hari
menjelang, namun sikap Ardi telah
membuatnya menjadi tidak percaya diri.
Atas saran teman karibnya yang juga ibu
rumah tangga dan wanita karir, maka
Vivi disarankan untuk meminta tolong
pada seorang dukun sakti yang bisa
mengembalikan suami dan membuat
Ardi bertekuk lutut kembali. Ini telah lama
di coba Lusi, dulunya suaminya juga
menyeleweng. Namun atas bantuan
dukun itu suaminya telah melupakan
wanita simpanannya.
Dengan saran dan nasehat dari karibnya
itu Vivi memberanikan diri untuk datang
ke tempat dukun itu walaupun jaraknya
agak jauh kurang lebih 2 jam perjalanan
dengan mobilnya. Dengan bantuan Lusi,
Vivi mengemudikan Balenonya ke
tempat dukun itu. Mereka berangkat pagi
harinya. Sesampai di gubuk dukun yang
memang terpencil di sebuah kampung
itu, Vivi memarkirkan mobilnya di
samping gubuk itu. Lalu Lusi mengetuk
pintu gubuk itu dan dengan adanya
sahutan dari dalam mempersilakan
mereka berdua masuk, di dalam telah
ada dukun itu yang duduk dengan
sambil menghisap rokoknya.
"Ooo.. Bu Lusi? ada apa Bu? ada yang
bisa saya bantu?" dukun itu berbasa basi.
"Eee.. ini Mbah, teman saya ini ada
masalah dengan suaminya, namun ia
ingin suaminya seperti sedia kala lagi.."
jawab Lusi.
Lalu Lusi memperkenalkan sang dukun
yang bernama Mbah Dudu itu kepada
Vivi. Sambil berjabat tangan Mbah Dudu
mempersilakan kedua wanita itu untuk
duduk bersila di lantai gubuknya itu.
Sepintas Vivi merasa agak risih dari
mulai ia memasuki gubuk itu. Ada
perasaan tidak enak namun karena
keinginannya mengembalikan suaminya
ia tidak mengambil pusing semuanya.
Tanpa ia sadari dari saat ia masuk dan
bersalaman dengan Vivi mata mbah
dukun itu tidak henti-hentinya
memandang ke arah Vivi. Lalu ia
memanggil Vivi untuk maju selangkah
ke arahnya, dan Vivi diperintahkan untuk
memasukkan tangannya ke dalam wajan
yang berisi air kembang, lalu Mbah Dudu
membakar menyan dan membaca
mantranya.
Tidak berapa lama kemudian ia buka
matanya dan berkata bahwa mata hati
suaminya telah dipengaruhi oleh wanita
simpanan Ardi dan membuat Ardi
melupakan keluarganya. Atas saran
mbah dukun supaya Ardi kembali maka
Vivi harus memakai jimat yang akan
dibuatkannya, asal Vivi mau menjalani
syarat-syaratnya dan itu semua
terpulang kepada Vivi. Karena besarnya
keinginan agar Ardi kembali, maka Vivi
menyanggupi segala syarat-syaratnya.
Setelah itu sang dukun berkata bahwa
besoknya Vivi akan mendapatkan jimat
itu dan akan dipasangkan ke tubuh Vivi
dan akan dibuatkan malam ini. Mbah
Dudu adalah lelaki asal Nias yang telah
lama memiliki ilmu yang amat sakti.
Tidak sedikit orang yang telah
dibantunya. Mbah Dudu tinggal seorang
diri di gubuk itu dan tidak memiliki istri.
Umurnya telah beranjak tua yaitu 70
tahun namun fisik dan sosoknya tidak
menggambarkan ketuaan. Selanjutnya
Vivi minta diri dan menitipkan amlop
untuk memenuhi syarat-syaratnya, dan
berjanji besok akan datang. Lalu Lusi
minta diri kepada Mbah Dudu, lalu
mereka pulang ke rumah dan besok Vivi
harus mengambil jimatnya.
Besok hari yang telah ditentukan, Vivi
minta Lusi membantu menemaninya ke
tempat dukun itu, namun karena adanya
kesibukan di kantornya maka Lusi tidak
dapat menemani. Dan berangkatlah Vivi
mengendarai Balenonya seorang diri ke
tempat dukun itu. Lebih kurang 1,5 jam
perjalanan Vivi, sampailah di gubuk itu
dan memarkirkan mobilnya di samping
gubuk, sedangkan hari saat itu telah
mendung dan berangin sepertinya hari
akan hujan. Lalu Vivi mengetuk pintu
gubuk dan kemudian pintu itu dibuka
Dudu dari dalam dan mempersilakan
masuk. Lalu Vivi masuk ke gubuk dan
duduk di lantai. Lalu Mbah Dudu
meminta Vivi untuk langsung ke depan
dan menerima saran dan cara-cara
memakai jimat itu. Vivi diharuskan untuk
berbaring dan memakai kain sarung lalu
menelentangkan diri, karena jimat itu
akan dipasangkan pada tubuh Vivi yang
biasa di sentuh suaminya. Lalu Vivi
minta ijin untuk memakai sarung yang
dipinjamkan sang dukun di kamar yang
telah tersedia.
Dalam kamar itu, hanya ada satu dipan
kayu yang telah lama dan saat itu Vivi
membuka seluruh pakaianya, sedang BH
dan CD-nya tetap terpasang pada
tubuhnya. Sesaat kemudian sang dukun
memasuki kamar itu dan minta Vivi
berbaring di dipan itu. Vivi menuruti kata
dukun itu, lalu Mbah Dudu memulai
melakukan aktifitasnya dengan
memasangkan cairan jimat itu mula-
mula ke kulit muka Vivi lalu turun ke
leher jenjang dan ke dada yang masih
tertutup BH. Sesampai pada dada Vivi
sang dukun menyadari adanya getaran
birahinya mulai datang dan lalu di sekitar
dada Vivi ia oleskan cairan itu, tangan
sang dukun masuk ke dalam dada yang
terbungkus BH. Di dalam BH itu tangan
Dudu memilin dan memilintir puting
susu Vivi, dengan cara itu Vivi secara
naluri seksnya terbangkit dan
membiarkan tindakan sang dukun yang
memang kelewatan dari tugasnya itu,
Vivi hanya diam. Lalu sang dukun
membuka pengait BH Vivi dan
melemparkan BH itu ke sudut kaki dipan
itu dan terpampanglah sepasang dada
montok yang putih mulus kemerahan
karena gairah yang dipancing Mbah
Dudu itu.
Di sekitar dada itu sang dukun
mengoleskan jimatnya berulang-ulang
sampai Vivi merasa tidak kuat menahan
nafsunya. Lalu sang dukun tangannya
turun ke perut dan ke selangkangan Vivi.
Di situ tangan sang dukun memasuki
selangkangan Vivi, tindakan ini membuat
Vivi protes,
"Jangan! saya mau diapakan Mbah?"
tanyanya.
"Ooo.. ini adalah pengobatannya, Lusi
pun dulunya begini juga," jawab mbah
dukun sambil mengatur nafasnya yang
terasa sesak menahan gejolak nafsu. Di
lubang kemaluan Vivi, jari tangan sang
dukun terus mengorek-ngorek isi
kemaluan Vivi sehingga Vivi merasakan
ia akan menumpahkan air surgawinya
saat itu. Sambil membuka kain sarung
yang melilit tubuh Vivi sang dukun lalu
menurunkan CD yang menutup lubang
kemaluan Vivi itu. Lalu ia letakkan CD Vivi
di samping dipan yang beralaskan bludu
usang itu. Sesaat kemudian Vivi telah
telanjang bulat dan jari tangan sang
dukun tidak henti-hentinya beraksi di
sekitar daerah sensitif tubuh Vivi. Sedang
jimatnya telah dioleskan pada seluruh
bagian-bagian tubuh Vivi.
Lalu tibalah saat untuk memasukkan
keampuhan jimatnya, maka sang dukun
minta kepada Vivi untuk mau
bersenggama karena jimat itu tidak akan
bisa dipakai jika Vivi tidak melakukan
senggama dengan dukun itu. Karena Vivi
telah merasa kepalang basah dan ingin
niatnya kesampaian maka ia ijinkan sang
dukun melakukan persenggamaan. Lalu
tangan sang dukun membuka paha Vivi
yang mulus terawat itu. Lalu ia buka
lubang kemaluan Vivi dengan tangannya
dan memainkan klitoris Vivi dan kembali
Vivi histeris ingin dituntaskan nafsu yang
telah sampai di kepalanya, ditambah
telah beberapa bulan tidak berhubungan
seks dengan suaminya. Mbah dukun
yang telah sama-sama-sama bugil
dengan Vivi lalu memasukkan batang
kemaluannya yang cukup besar itu dan
kuat ke dalam lubang kemaluan Vivi
yang telah dibasahi air kewanitaan Vivi
yang tampaknya siap untuk melakukan
penetrasi ke dalam lubang kemaluan
yang telah basah itu. Setelah dipaksakan
agak keras lalu batang kemaluan yang
tegak menantang masuk seluruhnya ke
dalam lubang kemaluan Vivi, dan Mbah
Dudu melakukan gerakan maju mundur,
sedang tangannya tidak henti-hentinya
memilin dan menekan pinggul padat Vivi
itu. Buah dada Vivi tidak luput dari
jelajahan tangan sang dukun.
Lebih kurang 30 menit lubang kemaluan
Vivi digenjot dengan paksa lalu sang
dukun barulah sampai klimaks dengan
menumpahkan air maninya ke dalam
lubang kemaluan itu sebanyak-
banyaknya. Sedangkan air yang keluar
dari lubang kemaluan Vivi itu ia oleskan
ke lidah Vivi untuk kasiat bahwa Vivi
tidak bisa dilupakan suaminya. Dalam
persenggamaan itu Vivi sempat
orgasme 3 kali, itu pun saat ia terengah-
engah di saat batang kemaluan sang
dukun mengaduk-aduk isi kemaluanya
tadi. Sejam kemudian barulah permainan
itu selesai setelah sang dukun minta
permainan dilakukan 2 kali. Setelah itu
Vivi minta diri pulang dan membawa
yang akan ia pakaikan di rumahnya saat
mandi. Mbah dukun mengatakan ada
jimat yang akan dipasang di dalam
kamar Vivi namun belum siap, dan
mbah dukun berjanji akan
mengantarkannya ke rumah Vivi 2 hari
lagi.
Tepat 2 hari kemudian sang dukun
mendatangi rumah Vivi yang megah.
Saat itu suami Vivi belum pulang dari
luar kota dan di rumah saat itu hanya
ada ia dan seorang pembantunya yang
sedang menjaga anak-anaknya. Sang
dukun berkata, "Bu Vivi, jimat ini akan
saya pasangkan pada kamar Ibu nanti
malam," sedangkan Vivi merasa
khawatir, bagaimana jika suaminya
pulang. Namun karena kesaktiannya,
sang dukun berkata, "Bu Vivi nggak usah
khawatir, suami Ibu pulang lusa, sedang
ia sekarang menurut penglihatan saya
sedang di Lampung," kata sang dukun.
Lalu bagaimana ia menerangkan kepada
pembantunya karena adanya kehadiran
dukun tua itu? Lalu ia hanya berkata
bahwa familinya dari kampung dan
menumpang barang 1 hari di rumahnya.
Lalu Vivi mempersilakan sang dukun
untuk istirahat di sebuah kamar yang
memang diperuntukkan untuk tamu.
Lalu sang dukun memasuki kamar yang
telah disediakan.
Malam harinya saat akan memasangkan
jimat di kamar Vivi, dilakukan pada pukul
9.00 malam, sedang pembantunya telah
tidur di kamar belakang, tempat kamar
tidur pembantu memang jauh di
belakang dan tidak mengganggu ke
rumah induk tempat kamar Vivi berada.
Di dalam kamar itu sang dukun
melakukan ritualnya dengan membaca
mantera, lalu ia membakar menyan,
sedang Vivi duduk diam melihat apa
yang dilakukan sang dukun dari atas
tempat tidurnya. Lalu sang dukun
berkata, "Sebaiknya jimat ini kita
pasangkan pada saat tepat jam 12.00
malam nanti, berarti masih ada waktu 3
jam lagi, Bu Vivi.." katanya. "Sekarang
sebaiknya kita ngomong-ngomong saja
dulu menunggu waktu," kata sang
dukun. "Baiklah Mbah," lalu Vivi
mempersilakan sang dukun keluar
kamar. Bagaimanapun ia merasa berat
hati untuk membawa dukun itu ke dalam
kamar pribadinya. Sang dukun berkata,
"Tidak usah keluar.. Bu Vivi.. di sini saja."
Lalu sang dukun berdiri dari duduknya
dan menuju ke arah Vivi duduk dan
mbah dukun itu juga duduk di samping
Vivi. Lalu tangannya menggapai tangan
Vivi dan berkata, "Sebaiknya kita berdua
melakukan seperti saat Ibu di gubuk
saya, sebab jika tidak para jin yang
membantu saya akan lari dan tidak mau
menolong Ibu," kata mbah dukun. Vivi
hanya bergidik, bulu kuduknya
merinding. Haruskah ia mengulangi
kesalahan saat ia harus bersenggama
dengan dukun itu di gubuknya? Namun
karena adanya pengaruh dan keinginan
Vivi maka ia biarkan sang dukun
mengulangi perbuatan maksiat itu di
kamarnya, saat itu Vivi memang merasa
menjadi seorang wanita sempurna
karena ia telah mendapatkan siraman
batin dari dukun tua itu meskipun tidak ia
dapatkan dari suaminya.
Lebih kurang 2 jam mereka berdua
mengayuh samudera kenikmatan
bersama sang dukun dan membuat Vivi
orgasme berulang-ulang dan membuat
lubang kemaluannya sampai lecet karena
kebuasan batang kemaluan dukun yang
sangat besar itu. Lalu tepat pada jam 12
malam barulah jimat itu terpasang pada
bawah ranjang Vivi dan menjelang pagi
mereka terus melakukan hubungan
seksual dengan menggebu-gebu. Lalu
Vivi tertidur dan tidak menyadari hari
telah pagi dan sang dukun telah pergi,
sedang Vivi merasa tubuhnya pegal-
pegal dan tulangnya serasa mau lolos.
Sejak saat itu memang jimat pemberian
sang dukun ada perubahan pada diri
suami Vivi dan ia sangat berterima kasih
dan lalu ia mendatangi sang dukun.
Sedang sang dukun cuma minta Vivi
tidak melupakannya, dengan cara Vivi
harus 2 kali dalam sebulan datang untuk
memberikan jatah hubungan seks
kepada sang dukun seperti Lusi juga
melakukan hal yang sama. Memang
setelah itu Vivi selalu rajin mendatangi
sang dukun dan terkadang sang dukun
yang datang ke rumah Vivi untuk minta
jatah senggamanya. Memang sebagai
dukun ilmu hitam, Mbah Dudu harus
mensenggamai pasiennya, karena
dengan demikian si pasien akan mampu
disembuhkan dan ilmu sang dukun
dapat dipelihara.


Adult | GO HOME | Exit
1/2558
U-ON

inc Powered by Xtgem.com